Wednesday, April 16, 2008

Sistim Informasi DAS Sumani

Desain Sistim Informasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk Rehabilitasi dan Konservasi DAS Sumani di Kabupaten Solok


Aflizar, Ismawardi, Amrizal Saidi, Harmailis, Amrizal

Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh . Jl. Raya Tanjung Pati Km 7 Sumatera Barat
e-mail: aflizar_melafu@yahoo.com; harmailis_chaniago@yahoo.com, amtalu@yahoo.com
Penelitian ini sedang didanai oleh Hibah Bersaing DIKTI untuk tahun ke dua.



ABSTRAK RENCANA PENELITIAN
Dalam dunia sistim informasi terdapat banyak desain sistem informasi yang bertujuan akhir memberi berbagai macam informasi. Pentingnya informasi ini memberi banyak inspirasi terhadap pembuat desain untuk merancang sistim-sistim yang mendekati dunia nyata dengan hasil sedekat mungkin dengan aslinya. Desain sistim informasi juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat prediksi kejadian di masa depan dengan mendasarkan pada data yang ada pada masa lalu dan sekarang (Budiyanto, E. 2004).
Peta 3 dimensi merupakan peta berbentuk 3 (tiga) dimensi yang memberikan analisis keruangan terhadap data atribut yang menjelaskan dimana, bagaimana dan apa yang terjadi secara keruangan yang diwujudkan dalam gambaran peta 3 dimensi dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular dan grafis dimana untuk membuat peta 3 dimensi ini digunakan Software Surfer (Surfer, 2002). Oleh karena peta digital dalam bentuk 3 dimensi sama sekali belum ada untuk DAS Sumani di Kabupaten Solok maka dengan tersedianya data ini akan memudahkan bagi pengambil kebijakan dalam menyusun dan mengambil keputusan untuk pengelolaan sumber-sumber potensi DAS Sumani.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumani terletak di Kabupaten Solok dan Kodya Solok mempunyai luas 58.330 Ha dan menjadi pemasok air di kawasan Danau Singkarak yang mana air danau ini menjadi pembangkit tenaga listrik PLTA Singkarak yang berkapasitas 175 MW untuk melayani kebutuhan listrik bagi 4,4 juta jiwa di Sumatera Barat dan Riau . DAS Sumani ini adalah urat nadi PLTA Singkarak karena kawasan Danau Singkarak adalah daerah bayangan hujan artinya hampir tidak pernah turun hujan dalam setahun sehingga semua air Danau Singkarak berasal dari sungai-sungai yang ada di kawasan DAS Sumani.
Pola penggunaan lahan tipe konvensional pada DAS di Indonesia khususnya DAS Sumani seperti pola Hutan alami – Perladangan dataran Tinggi – Padi sawah di dataran rendah, saat sekarang ini telah rusak dan berobah polanya kepada pola tata guna lahan yang lain, karena populasi penduduk meningkat sehingga berakibat pula pada harga produk pertanian menjadi tidak stabil. Rusaknya hutan alami dan pola tata guna lahan yang berobah seperti konversi lahan petanian menjadi lahan perumahan atau industri dapat meningkatkan degradasi tanah dalam DAS Sumani, yang mana dimasa depan berpengaruh pada produktivitas pertanian dan stabilitas nasional.
Untuk menjelaskan pengaruh perubahan tata guna lahan yang merusak pada DAS Sumani, sifat tanah dan produksi pertanian, kami melakukan pendekatan multi –disiplin ilmu meliputi fisika tanah, kimia tanah, ilmu tanaman dan pemodelan untuk menaksir material (air, hara, sediment) yang dipindahkan skala DAS Sumani.
Hasil penelitian Aflizar (2004), erosi yang dihitung dengan formula USLE pada 4 sub DAS Sumani yaitu Sub DAS Aripan (466,42 ton/ha/thn), Sub DAS Imang (224,08 ton/ha/thn), Sub DAS Gawan (108,1 ton/ha/thn) dan Sub DAS Lembang (1249,3 ton/ha/thn) dimana erosi ini telah jauh melebihi Erosi Toleransi yaitu 44 ton/ha/thn. Dari perhitungan general ini telah menunjukkan terjadinya degradasi pada DAS Sumani dan untuk melakukan rehabilitasi perlu dilakukan penelitian lebih detail untuk melahirkan rekomendasi pengelolaan DAS Sumani yang tepat.
Penelitian Aflizar et al (2006) mendapatkan selama tahun 1992 sampai 2002 telah terjadi perubahan tata guna lahan DAS Sumani berupa Pemukiman bertambah (+1%), padi sawah berkurang (-5%), kebun konvensional berkurang (-13%), Hutan alami berkurang (-11%), Semak bertambah (+16%) dan Ilalang bertambah (+12%). Dimana perubahan tata guna lahan ini berakibat pada peningkatan total erosi dari tahun 1992 sebesar 6,155 juta ton/ tahun meningkat tahun 2002 sebesar 6,203 juta ton/tahun dimana angka ini jauh melebihi total erosi toleransi DAS sumani sebesar 1,7499 juta ton/tahun.
Penelitian Aflizar et al (2006) mendapatkan pola distribusi erosi DAS sumani dimana lebih dari 50% kawasan DAS Sumani Erosi aktualnya melebihi erosi Toleransi.
Pembangunan pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture Development) menjadi isu global guna menjaga kelestarian alam demi masa depan generasi berikutnya karena eksploitasi lahan pertanian setiap tahun telah berdampak negatif pada peningkatan erosi tanah yang berakibat pada degradasi kesuburan lahan dimana perlu waktu puluhan tahun untuk memperbaikinya.Oleh sebab itu sistim informasi distribusi erosi lahan, rekomendasi pola tata guna lahan di DAS, Pola Pertanian Konservasi menjadi suatu keharusan untuk pedoman manajemen sumber daya lahan secara optimal dan berkelanjutan juga membina masyarakat pemanfaat (beneficiaries) sumber daya lahan. Hal ini didukung oleh lahirnya Undang-Undang Pasal 43 (1) jo Pasal 45 UU nomor 23 Tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup yang mensyaratkan pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan melalui sebuah studi dari aspek multi-disiplin yang mempunyai kepentingan yang sangat besar untuk membuat rekomendasi yang praktis atau kebijaksanaan untuk memelihara keberlanjutan DAS Sumani untuk stabilitas produksi makanan dan pasokan air bagi PLA Singkarak tidak hannya itu tapi juga pedoman bagi negara lain dimana pertanian menjadi industri utamanya. Sayangnya masih sedikit sekali tipe penelitian seperti ini.

Tujuan penelitian ini ada 2 yaitu : 1) Membuat sistim informasi fisiografi 3 dimensi DAS Sumani, model RLKT (Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah) DAS Sumani, Network Sungai DAS Sumani, Etnokonservasi di DAS Sumani, mengumpulkan data dasar tata guna lahan dari tahun berbeda .2) sistim informasi Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan DAS Sumani, Distribusi Erosi, Tingkat bahaya Erosi pada DAS Sumani, Distribusi Sedimentasi pada DAS Sumani, Rekomendasi Konservasi pada DAS Sumani.
Penelitian ini dilaksanakan di DAS Sumani Kabupaten Solok, Sub Laboratorium SURFER Laboratorium Teknik Sumberdaya Air dan Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) tahun.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap, yaitu pada tahun pertama terdapat 6 (empat) tahap penelitian : 1) Membuat sistim informasi fisiografi 3 Dimensi DAS Sumani, 2) Membuat sistim Informasi Perspektif Peruntukan lahan model RLKT (Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah) DAS Sumani, 3) Membuat Sistim Informasi Network Sungai DAS Sumani, 4) Mengumpulkan Etnokonservasi di DAS Sumani, 5) Mengumpulkan data dasar pola tata guna lahan dari tahun yang berbeda, 6) Memgumpulkan dan Survei Data Erosi dan Sedimentasi DAS Sumani.
Sedangkan pada tahun kedua terdapat 4 tahap penelitian yaitu : 1) Merekomendasikan Sistim Informasi Pola Tata Guna Lahan Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan DAS Sumani, 2) Memetakan Perspektif Distribusi Erosi, Tingkat Bahaya Erosi pada DAS Sumani, 3) Memetakan Perspektif Distribusi Sedimentasi pada DAS Sumani, 4) Membuat Rekomendasi Pengelolaan tindakan konservasi pada DAS Sumani untuk Pertanian Konservasi.

TUJUAN KHUSUS
Untuk Membuat sistim informasi pengelolaan DAS Sumani yang akurat dan mudah diakses dilakukan tahap penelitian dengan tujuan khusus yaitu:
Tahun Kedua:
1. Merekomendasikan Sistim Informasi Pola Tata Guna Lahan Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan DAS Sumani
2. Memetakan Perspektif Distribusi Erosi, Tingkat Bahaya Erosi pada DAS Sumani,
3. Memetakan Perspektif Distribusi Sedimentasi pada DAS Sumani
4. Membuat Rekomendasi Pengelolaan tindakan konservasi pada DAS Sumani untuk Pertanian Konservasi.
PENTINGNYA ATAU KEUTAMAAN RENCANA PENELITIAN INI
Sebuah sistim informasi menurut Prahasta (2001) dapat mempresentasikan dunia nyata diatas monitor komputer yang mempunyai kekuatan dan fleksibilitas yang tinggi dalam memasukkan, menganalisis, mengolah, menginterpretasikan dan menyajikan data-data spasial maupun data-data non spasial (atribut). Sistim informasi 3 dimensi Pengelolaan DAS adalah sistim informasi lahan yang disajikan dalam bentuk peta 3 dimensi yang menyajikan informasi Penggunaan lahan guna, data erosi, sedimentasi, etnokonservasi, untuk mendukung operasi, pengelolaan dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (Kadir, 2003). Peta 3 dimensi dibuat dengan bantua software Surfer.
Dalam surfer, dunia nyata dijabarkan dalam data peta digital yang menggambarkan posisi dan ruang, klasifikasi, atribut data dan hubungan antara item data. Kerincian data dalam surfer ditentukan dalam basis data. Dalam bahasa pemetaan kerincian itu tergantung dari skala peta dan dasar acuan geografis yang disebut sebagai peta dasar (Molenaar, 1988; Burrough, D.A., 1989).
Tahun 2004 PLTA Singkarak dengan kapasitas 4 x 43 megawatt berhenti beroperasi. Muka air Danau Singkarak yang saat ini berada pada level 361,48 meter diatas permukaan laut (dpl) sudah sangat terkuras dan menuju batas darurat (361,25 meter) akibatnya, listrik yang sebelumnya mati bergilir tiga jam perhari terhitung 12 Juli 2004. pemadaman listrik menjadi enam jam sehari, pagi hari tiga jam dan tiga jam pada sore hari ( Aflizar, 2005)
Gejala ini diduga karena banyaknya terjadi alih fungsi lahan di kawasan DAS Sumani dari bentuk vegetasi hutan dan tanaman tua menjadi lahan perkebunan dan pertanian masyarakat, sehingga dimusim kemarau air tanah kering karena tidak adanya vegetasi permanen yang menahan air, sedangkan dimusim hujan sering terjadi banjir karena vegetasi permanen yang akan mengintersepsi air hujan tidak ada lagi akibat selanjutnya terjadi aliran permukaan dengan volume yang besar yang menyebabkan banjir di hulu DAS Sumani yang sekaligus menimbulkan erosi tanah sehingga terjadi pendangkalan di Danau Singkarak tempat PLTA Singkarak berada.
Pola penggunaan lahan tipe konvensional pada DAS di Indonesia khususnya DAS Sumani seperti pola Hutan alami – Perladangan dataran Tinggi – Padi sawah di dataran rendah, saat sekarang ini telah rusak dan berobah polanya kepada pola tata guna lahan yang lain, karena populasi penduduk meningkat sehingga berakibat pula pada harga produk pertanian menjadi tidak stabil. Rusaknya hutan alami dan pola tata guna lahan yang berobah seperti konversi lahan petanian menjadi lahan perumahan atau industri dapat meningkatkan degradasi tanah dalam DAS Sumani, yang mana dimasa depan berpengaruh pada produktivitas pertanian dan stabilitas nasional.
Untuk menjelaskan pengaruh perubahan tata guna lahan yang merusak pada DAS Sumani, sifat tanah dan produksi pertanian, kami melakukan pendekatan multi –disiplin ilmu meliputi fisika tanah, kimia tanah, ilmu tanaman dan pemodelan untuk menaksir material (air, hara, sediment) yang dipindahkan skala DAS Sumani.

Alih fungsi lahan berarti berubahnya tataguna lahan hutan ke tata guna lahan tanaman pertanian atau tata guna lahan pertanian ke bentuk tata guna selain pertanian, dimana gejala ini secara langsung akan mempengaruhi erosi tanah yang terjadi. Menurut metode USLE, rumus erosi A = RKLSCP dimana CP adalah faktor vegetasi dan pengelolaan manusia terhadap lahan sehingga dengan alih fungsi lahan akan menyebabkan perubahan CP yang secara langsung akan merubah erosi yang terjadi di lahan. Sehingga penting sekali mengetahui angka riil dari erosi yang terjadi di kawasan DAS Sumani karena sebagai suatu langkah awal untuk mengambil data ilmiah perubahan erosi yang terjadi disebabkan alih fungsi lahan atau perubahan tata guna lahan dalam dekade yang berbeda. Sebagai out putnya adalah dapat diambil suatu tindakan konservasi dalam pengelolaan lahan dan vegetasi agar terciptanya keseimbangan ekosistim, lingkungan dan yang terpenting terjaminnya kelangsungan PLTA Singkarak. Untuk mengetahui nilai Tingkat Bahaya Erosi (TBE) adalah dengan perbandingan erosi aktual dengan erosi toleransi. Erosi aktual dihitung dari rumus A = RKLSCP, maka diperlukan upaya merubah nilai C dan P sehingga menjadi suatu formulasi agar erosi bisa menjadi lebih atau kecil sama dengan erosi yang ditoleransikan.
Revolusi baru dalam pengelolaan DAS yaitu menggunakan program sistim informasi Manajemen DAS yang bisa melakukan overlap peta dan perhitungan luas lokasi penelitian dengan teliti serta menghasilkan peta dalam warna dan skala yang dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna dengan Software Surfer, MapInfo dan Authorware. Sistim Informasi telah banyak digunakan di berbagai bidang ilmu karena telah memberikan banyak kemudahan dalam pekerjaan dan hasil yang akurat dan terkompurisasi (computerized).

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada DAS Sumani yang berada di Kabupaten Solok dan Kodya Solok untuk survei lapangan secara general dan kemudian dilanjutkan analisis tanah kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Sedangkan Pekerjaan Grid peta, digitasi peta topografi untuk menjadi data digital menggunakan program surfer version 8 dilakukan di sub-laboratorium SIG (MAP INFO & SURFER) Lab TSAL Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penelitian ini direncanakan dari bulan Juli 2006 hingga bulan Juni 2007. Peta situasi lokasi penelitian pada Gambar 2.

Deskripsi lokasi Penelitian
Batasan wilayah penelitian daerah bagian Utara dengan Sub DAS Ombilin, bagian Timur dengan Sub DAS Pelangki, bagian Selatan dengan Sub DAS Gumanti dan bagian Barat dengan Sub DAS Batang Tarusan. Seperti terlihat di peta gambar 2, DAS Sumani merupakan salah satu DAS yang airnya sebagai inflow Danau Singkarak. Luas DAS Sumani ini sekitar 58.330 ha.
Secara geografis posisi DAS Sumani terletak pada garis bujur dan lintang 00 42’17”-10 2’2” LS dan 1000 32’ 41”- 1000 40” BT dan pada ketinggian 300 – 2.500 m dari permukaan laut. (Saidi, A. 1995). Dari segi administrasi terletak pada Kabupaten Solok dan Kota Solok. Kondisi curah hujan DAS Sumani dari penakar curah hujan yang terletak di daerah penelitian DAS Sumani berdasarkan klasifikasi iklim Schmith dan Ferguson (1951) termasuk pada iklim tipe A dengan rata-rata curah hujan berkisar dari 1669, 4 mm sampai 3230,0 mm.
Suhu udara di DAS Sumani berkisar dari 19,19 – 30,19 0C. Kelembaban udara rata-rata berkisar 78,1 sampai 89,4%. Kecepatan angin berkisar dari 2,1 sampai 3,8 m/detik. Penggunaan lahan di DAS Sumani Dari komposisi penggunaan lahan tersebut terlihat penggunaan lahan terluas adalah hutan 25,49 %. Hutan yang terluas terdapat pada sub DAS Sumani, Gawan dan Imang. (BPS Propinsi Sumatera Barat, 2002, BPS Kabupaten Solok, 2000).
3. Bahan dan alat
Untuk mengecek kebenaran jenis tanah di DAS Sumani, diambil contoh tanah secara detail dengan metoda stratifikasi random sampling untuk analisa fisika dan kimia tanah. penentuan lokasi sampel tanah berdasarkan altitude dan tataguna lahan di DAS Sumani. Untuk survei dan pengambilan contoh tanah digunakan alat standar kelapangan seperti bor bergia, cangkul, parang, meteran, muncell soil color chart, kantong plastik, altimeter, abney level, GPS dan lainya yang dianggap perlu. alat yang digunakan di labor sesuai dengan analisa yang akan dilakukan
Bahan pendukung untuk pembuatan sistim informasi Peruntukan lahan di DAS Sumani ialah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data Jenis Tanah diperoleh dengan survei lapangan, pengambilan sampel tanah analisis tanah di laboratorium dan laporan hasil penelitian. Data sekunder terdiri dari:
Peta topografi Kabupaten Solok skala 1 : 50.000 dan 1: 1.000.000.
Data Iklim selama < 10 tahun dikawasan DAS Sumani
Laporan hasil penelitian di kawasan DAS Sumani
Alat yang digunakan untuk Grid peta dan digitasi peta antara lain meja gambar , komputer, CD-RW, software yang digunakan dalah program Surfer version 8, Map Info, Autrhorware dan Microsoft Excel. Alat Penunjang lainnya berupa kertas HVS, kertas kalkir dan alat tulis.
Metoda Penelitian.
Model dan variabel penelitian
Penelitian ini akan mengukur variabel erosi, erosi yang ditoleransikan dan tingkat bahaya erosi. Model Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan Wischmeier dan Smith (1978) digunakan untuk mengukur besarnya erosi, erosi toleransi dan Tingkat bahaya Erosi (TBE).
Persamaan umum yang digunakan untuk menduga besarnya erosi adalah persamaan umum kehilangan tanah atau USLE . Persamaan tersebut adalah:

A = R. K. LS. C. P ............................................ 1)
dan
Modifikasi USLE yaitu A = R.K.LS.VM (US. Soil Concervation service, 1977)


Faktor Tindakan Konservasi Tanah. Faktor tindakan konservasi tanah adalah besarnya erosi dari tanah dengan suatu tindakan konservasi tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang diolah menurut arah lereng (Arsyad, 1989), termasuk dalam tindakan konservasi adalah penanaman dalam strip, pengolahan tanah menurut kontur, guludan dan teras. Untuk menjaga agar penggunaan lahan dapat dipergunakan secara lestari, maka nilai pendugaan erosi (A) harus ditekan menjadi sama atau lebih kecil dari TSL, dengan cara menerapkan pola tanam (C) dan teknik konservasi tanah (P).
Model TSL (Tolerable Soil Loss) atau erosi yang dapat ditoleransikan, ditetapkan dengan menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Hammer (1981), sebagai berikut:
Menurut Hammer (1981), erosi yang masih dapat ditolerir merupakan laju maksimum kehilangan tanah yang masih dapat diperoleh dengan “resource life” tertentu. Nilai E tol dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Model Perhitungan Sedimen dengan Sedimen Delivery Ratio (SDR)
Salah satu cara untuk memprakirakan besarnya hasil sedimen dari suatu Daerah Tangkapan Air (DTA/DAS) adalah melalui perhitungan Nisbah Pelepasan Sedimen (Sedimen Delivery Ratio) atau cukup dikenal dengan singkatan SDR. Perhitungan besarnya SDR diangap penting dalam menentukan prakiraan yang realistis besarnya hasil Sedimen Total berdasarkan perhitungan Erosi total rumus USLE yang berlangsung di daerah tangkapan air. Menurut SCS National Engineering Handboook (DPMA, 1984) besarnya prakiraan hasil sedimen dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut :
Y = E (SDR) Ws (Roehl, 1960) .............................. 8)
dimana:
Y = Hasil Sedimen Persatuan Luas
E = Erosi Total metoda USLE
SDR = Nisbah Pelepasan Sedimen
Ws = Luas Daerah Tangkapan Air

Survei Lapangan

Survei lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data primer di kawasan DAS Sumani. Survei lapangan memakai metoda Stratification Random Sampling dimana setiap sub DAS yang terdiri dari Sub DAS Aripan, Imang, Gawan dan Lembang diambil sampel tanah pada setiap tata guna lahan yang terdiri dari : Kebun, Semak/Belukar, Alang-alang, sawah dan Tegalan. Sampel yang diambil terdiri dari tanah utuh dan tanah terganggu yang diambil secara Bulk Komposit. Sampel tanah diambil sampai kedalaman 0 – 20 cm, 20 – 40 cm dan 40 – 60 cm dan untuk setiap satu Sub DAS dibuat satu lobang profil untuk mendapatkan kedalaman efektif dan kedalaman tanah minimum ( bila tidak dapat ditemui sumur penduduk di lapangan).
Tanah yang diambil di lapangan dikering-anginkan, lalu ditumbuk dan diayak sampai lolos ayakan 2 mm, selanjutnya dilakukan analisa tekstur, bahan organik menurut metoda pada Tabel 5.
Cara pengumpulan dan penafsiran hasil penelitian
Membandingkan erosi yang terjadi dengan erosi yang ditoleransikan untuk menduga bahwa erosi yang terjadi telah sangat berbahaya atau masih bisa ditoleransikan yang akhirnya bermuara pada perlu atau tidaknya tindakan konservasi dilakukan di DAS Sumani. Selanjutnya menduga besarnya sedimen dari erosi yang diendapkan di Danau Singkarak yang secara langsung mengurangi kapasitas danau. Tingkat Bahaya erosi (TBE) setiap Sub DAS distribusinya dipetakan dengan sistim MAP INFO & SURFER melalui langkah-langkah:

Entri Data dalam Surfer

Pertama melakukan scaner peta toografi DAS Sumani dalam MAP INFO & SURFER. Setelah itu dilakukan digitasi ulang peta dalam komputer untuk membuat peta dasar bagi penempatan titik –titik sampel , stasiun klimatologi agar dengan mudah memetakan TBE DAS Sumani.
Analisa Data
Data erosi setiap sampel diolah dengan Surfer dan Map Info agar menghasilkan suatu pola distribusi TBE setiap daerah di Sub DAS
Tampilan Data
Membuat peta sebaran erosi, TBE, Sedimen dari DAS Sumani agar lebih mudah dimengerti
Membuat sistim informasi Rekomendasi Pengelolaan tindakan konservasi pada DAS Sumani.
Dari data erosi yang didapatkan maka akan dibuat perubahan pada jenis tanaman dan pengelolaan lahan pada DAS Sumani yang akan menurunkan erosi data pengelolaan dan jenis tanaman yang direkomendasikan diutamakan hasil dari investigasi etnokonservasi.
Faktor Tanaman dan Pengelolaannya. Faktor ini ditentukan oleh jenis tanaman serta pengelolaannya atau pola tanam dalam setahun pertanaman.
Faktor Tindakan Konservasi Tanah. Faktor tindakan konservasi tanah adalah besarnya erosi dari tanah dengan suatu tindakan konservasi tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang diolah menurut arah lereng (Arsyad, 1989), termasuk dalam tindakan konservasi adalah penanaman dalam strip, pengolahan tanah menurut kontur, guludan dan teras. Untuk menjaga agar penggunaan lahan dapat dipergunakan secara lestari, maka nilai pendugaan erosi (A) harus ditekan menjadi sama atau lebih kecil dari TSL, dengan cara menerapkan pola tanam (C) dan teknik konservasi tanah (P).

Ucapan Terima kasih
Penghargaan setinggi-tingginya kepada Hibah Bersaing DIKTI Indonesia yang telah mendanai penelitian ini untuk tahun kedua. Terima kasih kepada semua anggota peneliti yang berdedikasi tinggi untuk melaksanakan penelitian ini. Rasa hormat kami tim peneliti kepada seluruh civitas Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang membantu untuk kelancaran penelitian ini.

Daftar Pustaka
Aflizar, Hermansah, Matsunaga.T, Wakatsuki.T., and Aflizar .2003. Dynamic of litter production and it’s quality in reltion to climatic factors in super wet tropical rain forest, west Sumatera. Indonesia. Tropics 12. (12). 131-146.
Harmailis, Aflizar, Elvin Hasman. 2006. Monitoring alih Fungsi Lahan dan Pengaruhnya terhadap erosi pada DAS sumani dengan Integrasi citra Satelit dan Sistim Informasi Geografi.. Laporanb Tahunan Penelitian Dosen Muda. DIKTI - e-mail p3m@dikti.org- website
Ismawardi, Aflizar Fazlimi, Amrizal 2006. Sistim Informasi Distribusi Erosi dan Manajemen DAS sumani untuk Konservasi tanah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat,. Laporan Penelitian DUE-Like Program- DIPA Politeknik Pertanian Universitas andalas Payakumbuh.Momor Kontrak No. 023.0/023-04.0/III/2006. Tanggal 31 Desember, 2005
Surfer Version 8.00. 2002. Surface Mapping System copyright 1993 – 2002 Golden Software .Inc. Golden Software, Inc. 809 14 th street golden, Colorado 80401-1866. www. GoldenSoftware.com